ATAS GENKSI 2017

Anggota Tetap & Anggota Simpatisan GENKSI 2017

Anggota tetap (AT) ialah anggota yg ikut dalam "ritual pelantikan" Genksi - mulai awal hingga akhir proses pelantikan - yg puncaknya kemarin (Sabtu'7-minggu'8) di Desa Kali (Pineleng).
Nah, ini Gelombang I.

Sementara Anggota Simpatisan (AS) ialah anggota yg blm dilantik dalam "ritual pelantikan" Genksi - ikut diawal, namun tdk sampai proses akhir. Barangkali ada alasan tertentu sehingga terbentur dgn waktu pelaksanan Gel. I - akhirnya muncullah Gelombang II (Kamis'12-Sabtu'14).

Jadi, Kedua anggota ini secara tdk langsung "terikat" dlm organisasi. Mau AT/AS.

*Sifat Keanggotaan*

AT & AS sama2 sifat keanggotaannya ialah "sementara" Mengapa? 

Pertama, tergantung kemauan pribadi AT/AS yg serius/tidaknya mengikuti beberapa kegiatan yang Pengurus Inti Organ (PIO) selenggarakan, seperti :
•Pelatihan,
•Simulasi Kongres,
•Rapat Kerja,
•Pencarian Dana,
•Event,
•Musta,
Dlsb

Kedua, adanya penilaian khusus (evaluasi keanggotaan) yg dilakukan PIO terhadap semua elemen keanggoataan.

Syarat penilaian :
Pasal 1 : Untuk AT minimal 8x kegiatan.
Pasal 2 : Untuk AS minimal 4x kegiatan.
Pasal 3 : Ketika AS menjadi AT kembali pasal 1.

*Sanksi (hukuman)*

Untuk AS blm bisa mendapat posisi penting dlm organisasi ketika pergantian PIO seperti :
°Ketua,
°Sekretaris,
°Bendahara,
°Koordinator di tiap2 bidang.

Kecuali seksi2 seperti :
°Seksi sektretariat,
°Seksi perlengkapan program,
°Dlsb.

Oleh karena itu, diberikan peluang terhadap AS agar diangkat menjadi AT sebelum waktu pergantian kepengurusan. Yang kemudian PIO akan lakukan "ritual pelantikan"

*Yang perlu dipahami AS/AT*

ketika 4x kegiatan tidak di ikuti AS. Kemudian "ritual pelantikan" nanti tidak juga datang. Maka secara otomatis teman-teman AS sendiri yg telah menarik diri untuk tidak (serius) bergabung bersama kami (BKM Depot Seni)

Dan mohon maaf, kami sebagai pengurus mau tak mau harus mencabut keanggotaan tmn-tmn AS. Artinya "tdk bisa bergabung lagi" bahkan dipelantikan2 berikutnya hingga AS menyelesaikan studi di fispol unsrat.

Selanjutnya untuk AT yg sifatnya juga "sementara", ada pula sanksinya. Ketika tidak mengikuti 8x kegiatan. Maka PIO berhak mencabut juga keanggotaannya - seperti ket. simpatis diatas.

*Intisari (Kesimpulan)*

Jadi, hanya orang-orang yg berkomitmen dan berkemauan kuatlah bisa bergabung bersama kami khususnya sebagai "penggiat seni"

Sedangkan persoalan dilantik/belum dilantiknya (Ritual Pelantikan). Adalah bagian internal PIO. Sebab kami pula yg akan evaluasi/menilai mana yg benar-benar serius sebagai "penggiat seni"

Yang jelas mau AS/AT cukup terlibat (hadir dan ambil bagian) pada kegiatan yg kami buat.

Oke. sampai disini dulu ya, capek ketiknya. hehhe😊

Ketika ada yg blm dimengerti atau ingin bertanya?

Silahkan bertanya di WA group, Fanpage Depot (insta/FB), atau bisa juga langsung ke sekretariat gedung E lt.1 Fispol Unsrat.

Terima Gaji🙏
Eeh, Terima Kasih.😊✌

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

YME - OPA UUD 45

Image
Tuhan Yang Maha Esa Orientasi Pancasila & UUD 45 Indonesia adalah Negara dengan berbagai macam corak di dalamnya tak hanya sebagai karakteristik tetapi juga identitas nasional. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat kita lihat dari berbagai macam latar agama, suku, dan budaya yang berkembang subur dan saling terintegrasi dalam perbedaan dengan karakteristik nasional yaitu saling menghargai dan menghormati. Meskipun begitu tidak dapat dikatakan juga bahwa kondisi tersebut benar adanya di dalam bangsa Indonesia sendiri.   Pada konteks Agama, Adanya ruang singgung langsung antar umat agama telah menjadi bahan permasalahan sejak dulu kala. Isu-isu yang menyangkut masalah agama selalu saja merupakan isu yang sensitif apalagi ketika dua atau lebih agama saling bersinggungan. Untungnya Negara Indonesia, Negara yang kita cintai ini melindungi segenap bangsa dengan berbagai latar belakangnya khususnya untuk memilih suatu agama dalam satu jaminan besar yang tertuang pada sila a
Read more

NITRO TIMNAS

Image
Menikmati Proses Ketimbang Hasil Terkadang kita menganggap bahwa ujian itu datang hanya ketika kita ingin berusaha menggapai sesuatu atau mungkin sesuatu yang belum kita miliki. Hingga suatu ketika kita tidak mendapatkan sesuatu yang sudah susah payah kita lakukan dengan egoisnya kita menyalahkan usaha kita hanyalah ia-sia atau usaha kita “belum” lebih ekstra dibandingkan sebelumnya, bahkan yang lebih parah menyalahkan Tuhan dan berkata “Tuhan Tidak Adil” dlsb. Saat itulah kita kemudian terjebak dengan “kekeliruan berpikir” menjadi manusia-manusia yang Optimis, Pesimis, Apatis, Atheis, bahkan Radikal memandang kontradiktif ke-Esa-an Tuhan yang Maha Adil dan Maha Penyayang. (Baca juga : https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=311410262541258&id=100010168603095 ) B ahkan mereka memandang itu seperti dua sisi mata uang, padahal sejatinya Maha Adil dan PenyayangNya tidaklah demikian . Karena yang kita anggap benar, bagi Dia sangat mungkin salah, beg
Read more

API & MASA

Image
Apatisme & Moralitas Bangsa Generasi itu adalah Kita.! Gelombang arus globalisasi yang begitu deras menuntut individu untuk tidak tinggal diam terhadap perubahan sosial yang begitu aktif dan dinamis (sesuai dengan keadaan). Meminjam istilah filosofis dari Heraklaitos seorang filsuf pra-socratic, bahwa perubahan adalah “sesuatu yang kekal dalam dunia materi” Perubahan tidak hanya terjadi didalam tubuh biologis maupun tubuh non-biologis.   Masalah kebangsaan dan kenegaraan yang kian kompleks (rumit) membuat persoalan-persoalan sosial bergulir yang kemudian tidak terelakkan bahwa problematika moral (belum terpecahkan) akan mengikuti peradaban zaman. Posisi mahasiswa kemudian dipertanyakan bagaiamana menempatkan diri di dalam perubahan yang begitu cepat terjadi – terutama dalam ruang lingkup kebangsaan. Seorang mahasiswa tidak bisa tinggal diam dalam panggung nasional maupun internasional.   Konsekuensi logis daripada kompleksnya dunia yang berlipat, kebabla
Read more